Sabtu, 14 April 2018

Pidato Tentang Jilbab

Jilbab

            Assalamu'alaikum Wr. Wb.

            Ibu guru yang saya hormati, serta teman-teman yang saya cintai.

            Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk berkumpul di tempat ini. Sholawat serta salam marilah kita curah limpahkan kepada Habibana Wanabiaya Muhammad SAW., kepada para sahabatnya, keluarganya, serta para Thabi'it thabi'innya, dan semoga kita termasuk kedalam umatnya hingga akhir zaman. Aamiin Ya Robal Alamiin...

            Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan sebuah pidato tentang jilbab.

            Hadirin yang terhormat,

            Islam mewajibkan umat-Nya yang telah baligh untuk menutup aurat. Aurat bagi wanita yaitu seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dalam Al-Quran disebutkan, bahwa bagian tubuh yang boleh diperlihatkan adalah sekitar wajah dan telapak tangan saja, dan jangan sampai memperlihatkan lekuk tubuh. Rambut juga merupakan aurat bagi wanita. Oleh sebab itu, Islam mewajibkan kaum hawa untuk menggunakan jilbab.

            Ada kalimat yang mengatakan “Jangan Buka Sebelum Waktunya”, kalimat ini mencoba menyampaikan suatu pesan dan ajakan kepada kaum muslimah untuk berpegang teguh pada ketentuan agama, untuk tidak membuka jilbabnya kepada selain muhrimnya.

            Jilbab berasal dari bahasa Arab yaitu jalabib yang artinya pakaian yang luas atau lapang, dan dapat menutupi aurat wanita, kecuali bagian telapak tangan dan wajah. Adapun jilbab yang dimaksud dalam firman Allah SWT. dan hadist, yaitu:
1. Menutupi seluruh lekuk tubuh, sesuai dengan firman Allah SWT. dalam Q.S. Al-Ahzab ayat 59 yang artinya “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu,  anak-anak perempuanmu dan istri-istri mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
2. Tidak diberi wangi-wangian. Hal ini sudah diperingatkan oleh Rasulluallah Saw: Sesungguhnya, seorang wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati kaum laki-laki bermaksud mereka mencium aromanya, maka ia telah melakukan perbutan zina. (H.R. Tirmidzi).
3. Pakaian wanita tidak boleh menyerupai kaum laki-laki. “Nabi Muhammad SAW. melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian wanita dan seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki.” (H.R. Abu Dawud).
4. Tidak menyerupai orang kafir. “Siapa yang meniru suatu kaum, maka ia berarti dari golongan tersebut.” (H.R. Ahmad).
           
            Hadirin yang terhormat,
            Banyak sekali keutaamaan berjilbab yang dapat menarik hati kita untuk memakai jilbab dikeseharian, 8 diantaranya yaitu:
1. Hijab Simbol Ketaatan kepada Allah SWT. dan Rasul-Nya
       Allah SWT. telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah SWT. Q.S. Al-Ahzab: 36 yang artinya:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.”

2. Hijab itu ‘Iffah
       Allah SWT. menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat). Para wanita diperintahkan menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan dosa, maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka.

3. Hijab itu Kesucian
       Allah SWT. menjadikan hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, baik laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci.

4. Hijab itu Pelindung

5. Hijab itu Taqwa
       Allah SWT. berfirman dalam Q.S. Al-A’raaf: 26 yang artinya:
“Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.”

6. Hijab itu Iman

7. Hijab itu Haya’ (rasa malu)

8. Hijab itu Ghirah (perasaan cemburu)
       Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya.

            Hadirin yang terhormat,

            Perempuan yang tidak berjilbab/berpakaian tetapi ketat atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubunya yang terbuka, apalagi gadis atau putri-putri yang mengenakan pakaian ketat. Sebenarnya, model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubunya, tidak ketat, dan tidak transparan kecuali wajah dan telapak tangan.

            Dan sungguh semakin jelas bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya perlindungan yang paling baik agar tidak terkena azab dunia, apalagi azab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih.

                Hadirin yang terhormat,

            Setelah kita mengetahui apa itu jilbab, apa saja keutamaan berjilbab, dan apa balasan Allah SWT. atas orang-orang yang tidak berjilbab, sebaiknya kita para wanita lebih sering menutupi aurat dengan berjilbab. Tidak lagi berjilbab di saat sekolah yang memang merupakan sebuah peraturan, tidak lagi berjilbab di saat acara-acara tertentu yang mengharuskan memakai jilbab. Tapi kita harus bisa mengenakan jilbab yang sesuai aturan Islam itu di keseharian, mau itu di dalam rumah maupun di luar rumah. Kita tidak boleh lagi memperlihatkan aurat wanita meski itu hanya sehelai rambut. Bahkan saat ini Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, mengimbau pramugari muslim yang layani rute Aceh mengenakan jilbab dan pakaian muslim sesuai dengan aturan syariat Islam, mulai dari bandara keberangkatan hingga sampai ke tujuan penerbangan di Bandara Sultan Iskandar Muda.
            Tidak ada salahnya kita mengenakan jilbab di keseharian, karena memang kewajiban kita para wanita baligh untuk berjilbab. Dengan mengenakan jilbab, kita akan mendapatkan pahala, juga akan menjauhkan ayah kita dari panasnya api neraka.
            Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf bila ada tutur kata yang kurang jelas dan kurang berkenan. Terimakasih.

            Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar